Dualisme PSSI kian lama kian menjadi. Kondisi ini membuat Timnas Indonesia harus bermain tanpa kekuatan terbaiknya. Pihak KPSI yang menjadi induk dari klub klub ISL yang dihuni rata rata pemain terbaik Indonesia masih saja menahan pemain pemainnya untuk bergabung ke Timnas PSSI bentukan Djohar Arifin. Timnas yang diakui oleh FIFA tentunya. Padahal tahun ini banyak sekali event internasional yang harus diikuti oleh Timnas Indonesia. Dan yang paling dekat adalah kualifikasi Piala Asia 2015. Kita tau sendiri terakhir kita berhasil lolos ke putaran final adalah di tahun 2007, itu pun karena kita menjadi tuan rumah. Di babak kualifikasi ini Timnas Indonesia harus melewati grub yang dibilang cukup berat. Karena dihuni oleh tim tim raksasa Asia, yaitu Arab Saudi, China, dan juara Piala Asia 2007 Iraq. Kita tidak perlu pesimis dulu. Peluang lolos tetap ada. Tapi dengan catatan tidak ada lagi dualisme organisasi! dan timnas bisa diperkuat oleh pemain pemain terbaiknya!. Melihat dari kompetisi tahun lalu dari ISL maupun IPL saya melihat ada peluang Timnas Indonesia akan bertambah kuat. Karena saya lihat kualitas para pemain semakin meningkat. Saya sempat berandai andai bila saya ditunjuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Siapa saja pemain yang akan saya bawa ke event ini. Dan skema apa yang saya mainkan. Berikut pemain pemain yang akan saya panggil bila saya menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Untuk skema main, saya memiliki 2 pilihan formasi. Yaitu 4-4-2 atau 4-2-3-1. Melihat stock pemain sayap yang berlimpah dan kualitasnya yang sangat baik membuat saya menjatuhi pilihan ke formasi 4-4-2. Melihat performa pemain di turnament ISL maupun IPL tahun kemarin. Inilah pemain pemain yang masuk starting line-up:
Penjaga Gawang
I Made Wirawan (Persib Bandung)
Sebenarnya diposisi ini ada pemain sekelas Ferry Rotinsulu. Namun melihat performa tahun kemaren Ferry sering melalukan blunder yang merugikan timnya. Sedangkan I Made bermain konsisten sepanjang tahun mengawal barisan belakang timnya tahun kemaren yaitu Persiba Balikpapan. Kelebihan dari I Made adalah penempatan posisi yang baik, reflek yang cepat, dan mampu membaca pergerakan penyerang lawan. Walaupun posturnya bisa dibilang tidak tinggi namun dia cukup kuat untuk berduel udara. Untuk kompetisi tahun ini dia memutuskan untuk pindah ke Persib Bandung.
Bek Kanan
Zulkifli Syukur (Mitra Kukar)
Walaupun musim kemaren gagal membawa timnya Persib Bandung menjadi juara ISL. Namun dia bermain konsisten sepanjang musim. Tahun 2010 dia menjadi pilihan utama Alfred Riedl diposisi ini. Saya memilih dia karena dia pemain yang mampu membantu pertahan dan penyerangan sama baiknya. Penetrasinya kadang mampu menyulitkan lawan karena memang memiliki kemampuan drible yang cepat. Namun sayang dalam hal long passing dia kurang akurat. Cuma kekurangan itu tetutup oleh kemampuan menjaga pertahan yang sangat baik. Musim ini dia bermain untuk Mitra Kukar di ISL.
Bek Tengah
Victor Igbonefo (Arema Indonesia)
Dia adalah salah satu dari beberapa pemain naturalisasi yang memiliki kualitas diatas rata rata pemain lokal. Dia membuktikan bahwa Indonesia tidak salah untuk menaturalisasi dia. Badannya besar dan kekar sehingga mampu berduel dengan lawan dengan baik. Selain itu dia juga mampu membaca permainan lawan. Sebenarnya banyak sekali pilihan bek lokal yang sama baiknya. Hanya pengalaman dia yang sangat banyak membuat dia unggul dalah hal mental bermain. Ketenangannya dalam hal menjaga pertahanan sangat dibutuhkan oleh tim. Musim kemarin sempat dipinjamkan oleh klubnya Pelita Jaya ke klub Liga Utama Thailand Chiangrai United. Tahun ini dia bermain untuk Arema Indonesia.
Bek Tengah
Hamka Hamzah (Mitra Kukar)
Banyak sekali pilihan bek lokal untuk mengisi posisi ini. Sebut saja M Roby, Richardo Salampessy, Maman, Wiji Astanto, dan Abdurrahman. Namun pilihan saya jatuh ke sosok Hamka Hamzah. Posturnya tinggi besar untuk ukuran orang Indonesia. Dan sangat ideal untuk menjadi seorang bek. Selain itu dia juga memiliki kecepatan yang baik. Mampu berduel udara dan membaca permainan lawan. Dia sangat sulit dilewati oleh lawan lawannya. Mental bermainnya pun sangat baik ditunjang oleh visi bermain yang baik juga. Saya yakin duet dia bersama Victor akan membuat pertahanan Timnas Indonesia akan sulit ditembus oleh lawan. Musim ini dia masih bertahan dengan klubnya musim lalu Mitra Kukar.
Bek Kiri
Jajang Sukmara (Persib Bandung)
Sulit sekali mencari pemain yang pas untuk posisi ini. Karena memang jarang sekali pemain Indonesia yang kidal atau menggunakan kaki kiri. Untuk tahun 2010 Alfred Riedl memilih M Nasuha untuk mengisi posisi ini. Namun sayang performanya musim kemaren tidak baik karena mengalami cidera. Saya pun menjatuhkan pilihan ke pemain muda dan muka baru di sepak bola Indonesia yaitu Jajang Sukmara. Pemain binaan asli Persib Bandung. Sempat memperkuat Timnas Sea Games dan Timnas versi KPSI. Musim lalu adalah debut pertama dia bermain sebagai pemain profesional. Dan hasilnya luar biasa. Dia hampir selalu dijadikan pilihan utama di klubnya. Kontribusinya pun luar biasa. Dan tidak lama dia menjadi idola para bobotoh. Pemain ini sangat cepat dan mempunyai skill individu yang baik. Walaupun sebagai pemain belakang dia juga mempunyai kemampuan menyerang dengan baik. Buktinya dia mampu mencetak 3 gol musim kemaren lewat penetrasinya dari lini belakang. Performa dia yang baik musim lalu mumbuat manajemen Persib Bandung mempertahankannya untuk kompetisi ISL musim ini.
Sayap Kanan
Andik Vermansyah (Persebaya 1927)
Tidak sulit untuk menentukan siapa pemain yang mengisi posisi ini. Hanya ada satu nama yaitu Andik Vermansyah. Pemain paling fenomal se Indonesia untuk saat ini. Tidak salah bila dia dikatakan fenomal. Lihat saja setiap aksinya di lapangan selalu menghasilkan decak kagum bagi yang melihatnya. Usia masih sangat muda yaitu 21 tahun. Tapi pengalamannya udah segudang. Sempat dikabarkan dilirik oleh beberapa klub eropa dan sempat juga mencicipi trial di klup MLS DC United. Kualitasnya sangat luar biasa. Skill individu yang baik dan kecepatan berlari yang sangat cepat membuat dia sering sekali merepotkan lawan. Tentu kita masih ingat pemain sekaliber David Beckham pun harus menekling Andik sangat keras untuk menghentikan pergerakannya. Banyak sekali pemain yang dikartu merah gara gara pergerakannya. Di Sea Games bek Thailand harus diganjar kartu merah karena menekling Andik. Begitu juga dengan bek Laos dan Singapura di Piala AFF kemarin. Dan di piala AFF kemaren pula dia mampu mencuri perhatian masyarakat Asia Tenggara lewat gol cantiknya ke gawang Singapura. Saya bisa bilang dia adalah wonderkid dari Indonesia. Untuk musim ini dia direbutkan oleh banyak klub dari dalam hingga luar negeri. Namun sepertinya dia akan tetap bertahan di Persebaya 1927.
Gelandang Bertahan
Ahmad Bustomi (Mitra Kukar)
Perannya sebagai Holding Midfielder Timnas Indonesia memang tidak ada duanya. Perannya seperti Sergio Busquets di Barcelona. Menjadi awal mula skema penyerangan Timnas. Memiliki kualitas passing dan kontrol yang sama baiknya. Mampu mengatur irama permainan dan mampu memutus serangan lawan juga. Jarang sekali pemain Indonesia bertype stylist seperti Bustomi ini. Dia ditunjang oleh fisik yang prima juga. Jadi dia tidak segan segan untuk berduel dengan pemain yang berpostur lebih besar darinya. Sangat beruntung sekali Indonesia memiliki gelandang seperti Bustomi ini. Musim ini dia masih bertahan di klub lamanya Mitra Kukar.
Gelandang Serang
Firman Utina (Persib Bandung)
Sangat sulit menemukan gelandang serang atau playmaker lokal. Karena rata rata disetiap klub menggunakan jasa pemain asing. Sebenarnya ada pemain naturalisasi yaitu Stefano Lilipaly yang bermain di Liga Belanda namun saya tidak tau persis bagaimana kualitas permainan dia. Dan akhirnya saya menjatuhkan pilihan ke muka lama, pemain senior, pemain dengan segudang pengalaman internasional karena sudah lebih dari 10 tahun membela Timnas Indonesia. Dia adalah Firman Utina. Kualitasnya sebagai playmaker terbaik di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Memiliki daya jelajah yang tinggi, passing akurat, dan daya serang yang baik, serta kemampuan individu yang luar biasa. Walaupun sudah tidak muda lagi, melihat performanya musim kemaren dan lewat kontribusi besarnya dengan berhasil membawa klubnya Sriwijaya FC menjadi kampiun Indonesia Super League maka tidak ada salahnya mempercayakannya kembali menjadi playmaker Timnas Indonesia. Di tahun 2010 dia mampu menjadi pemain terbaik AFF CUP 2010. Untuk musim ini dia hijrah ke klub besar lainnya yaitu Persib Bandung.
Sayap Kiri
Muhammad Ridwan (Persib Bandung)
Indonesia harus bersyukur karena diberikan talenta talenta pemain sayap berkualitas yang berlimpah. Salah satunya adalah M Ridwan. Telah memperkuat Timnas Indonesia sejak tahun 2006 posisinya tidak pernah tergantikan. Siapa pun pelatihnya dia selalu menjadi pilihan utama, hanya saja yang membedakannya kadang dia dipasang dikanan atau dikiri karena memang memiliki kemampuan menendang dengan kaki kanan dan kiri yang sama baiknya. Kalau saya lebih cenderung memasang dia dikiri. Kelebihannya adalah kecepatan dan skill individu yang luar biasa. Kadang dia mampu memecah kebuntuan lewat penetrasinya ke kotak penalti lawan. Selain itu long passing dia juga akurat. Sehingga mampu memudahkan penyerang untuk mencetak gol. Musim lalu bersama Firman dia mampu membawa Sriwijaya FC juara ISL. Dan bersama Firman juga dia hijrah ke Persib Bandung musim ini.
Penyerang
Greg Nwokolo (Arema Indonesia)
Indonesia sejak dulu memang terkenal memilik penyerang penyerang hebat. Nama nama seperti Gendut Doni, Ilham Jaya Kusuma, Budi Sudarsono, dan Bambang Pamungkas tercatat pernah menjadi Top Score AFF CUP. Hadirnya beberapa pemain naturalisasi menambah persaingan sebagai penyerang Timnas Indonesia semakin ketat. Melihat kualitas permainannya maka layaklah Greg Nwokolo menyingkirkan striker striker lokal untuk menjadi pilihan utama sebagai penyerang Timnas Indonesia. Kemampuan individu dan membuka ruang menjadikan dia cocok sebagai penyerang lubang, di belakang penyerang utama. Selain itu kemampuan mencetak golnya pun tidak diragukan lagi. Musim lalu bersama klubnya Pelita Jaya dia mampu mencetak 20 gol dari 24 penampilannya. Di masa jeda kompetisi dia sempat dipinjamkan ke klub Liga Utama Thailand Chiangrai United bersama Victor Igbonefo. Musim ini dia ingin mewujudkan ambisinya menjadi top scorer ISL bersama klubnya Arema Indonesia.
Penyerang
Christian Gonzales (Arema Indonesia)
El loco!! atau si gila itulah julukannya. Dia memang gila. Satu satunya pemain di Indonesia yang menjadi Top Scorer Liga Indonesia 4 kali berturut turut dan sekali menjadi Top Scorer Piala Indonesia. Membuktikan bahwa di memang striker terbaik di Indonesia saat ini. Usia memang sudah tidak muda lagi. Tetapi kualitasnya belum habis. Itu dibuktikannya dengan performa apik musim lalu bersama Persisam Samarinda dengan mencetak 18 gol. Kehebatannya adalah dalam hal positioning dan finishing touch. Dia selalu bisa melepaskan diri dari pengawalan lawan dan selalu berada di posisi yang pas untuk mencetak gol. Selaian itu dia juga ditunjang dengan kemampuan body balance yang bagus dan kemampuan menahan bola yang baik. Ditunjang oleh gelandang dan pemain sayap yang agresif serta penyerang lubang sekaliber Greg maka sosok Gonzales sangat tepat sekali dalam skema ini. Untuk musim ini dia bermain untuk klub Arema Indonesia dan akan berusaha untuk merebut gelar Top Scorer Liga Indonesia.
Cadangan
Kiper: Ferry Rotinsulu, Kurnia Mega, Wahyu Tri Nugroho.
Bek: Wahyu Wiji, M Roby, Abdurrahman, Richardo Salampessy, Supardi, Rafael Maitimo, Novan Setya, Hasyim Kipuw.
Tengah: Ponaryo Astaman, Eka Ramdhani, Asri Akbar, Stefano Lilipaly, Taufiq, Ian Kabes, Atep, Tony Sucipto.
Depan: Patrich Wanggai, Ferdinand Sinaga, Irfan Bachdim, Boaz Salossa, Bambang Pamungkas, Ferinando Pahabol.
Yak itulah skuad Timnas Indonesia bila saya yang menjadi pelatih. Intinya Timnas Indonesia akan jauh lebih kuat bila kedua kubu yang berseteru mau berdamai dan mementingkan kepentingan bangsa dari pada kepentingan kelompok. Dan ajang kualifikasi AFC Cup 2015 ini adalah waktu yang tepat untuk bersatu. Dan semoga kita bisa lolos ke babak putaran final AFC Cup 2015 di Australia. Amin!!!